Mengenal Lebih Dekat Band 1080,Band Indie Lokal Medan yang Wajib Masuk Playlist!

CMN-Medan, Musik indie memiliki daya tarik tersendiri bagi para pecinta musik. Tidak hanya proses produksi dan distribusinya yang menarik karena dilakukan secara mandiri, tetapi juga warna yang bebas dari musik-musik indie memiliki khasnya tersendiri. Warna yang bebas inilah yang membuat musik ini kian digemari para kawula muda.

            Adalah 1080, band indie asal Medan yang musiknya kental akan suasana retro. Band ini digawangi oleh 6 anak muda asli Medan, yaitu Rafie sebagai leader dan vokalis, Razie sebagai basis, Aurick sebagai drummer, Fiqri sebagai pianis, serta Indygo dan Hari sebagai gitaris. Semua karya 1080 adalah produksi mandiri dari para anggotanya.

1080 dengan karyanya memiliki kisahnya tersendiri. Band kerap kali dikaitkan dengan sifat fleksibel, tidak akademis, dan lain sebagainya. Berbanding terbalik dengan hal itu, 1080 terdiri dari sekumpulan mahasiswa yang aktif di bidang akademik. Hal ini dibuktikan dengan Rafie sebagai leader band yang berkuliah di tiga universitas sekaligus. Namun karena hal ini jugalah, terdapat kesulitan bagi masing-masing anggota untuk produksi musik. Hingga kadang kala, musik 1080 harus diproduksi secara virtual. Contohnya seperti sekarang ini, produksi secara virtual harus dilakukan oleh 1080 dikarenakan dua anggotanya sedang menempuh pendidikan di luar kota.

“Jika salah satu anggota kami sedang berkegiatan mengenai akademiknya di luar kota, maka ia akan mengirimkan hasil kerjanya secara virtual, dan anggota lain yang berada di Medan akan memproduksinya secara langsung di studio kami,” ujar Rafie.

Selain itu, proses produksi karya-karya 1080 juga dilakukan secara mandiri. Rafie mengatakan bahwa dari proses awal konsep hingga sampai dirilisnya lagu 1080 adalah independent, bukan di bawah rumah produksi lagu. “Bahkan kami juga recording lagu-lagu 1080 di studio sendiri,” tambahnya.

Selayaknya anak muda yang banyak beraktivitas, stress kadang kala datang menghinggapi. Melalui 1080 inilah para anggotanya melepas stress mereka melalui musik. “1080 bisa dikatakan sebagai wadah kami untuk melepas stress kami dari perkuliahan dengan cara yang kami suka, yaitu bermusik dan menciptakan suatu karya,” tutur sang vokalis.

Walau hanya sebagai wadah pelepas stress dan penat, proses perencanaan hingga produksi lagu 1080 diakukan dengan dedikasi yang luar biasa. Hingga dapat menciptakan lagu yang dapat diterima orang.

Jika Yogyakarta punya “Sesuatu di Jogja” dan Jakarta punya “Tunggu Aku di Jakarta”, maka Medan punya “Kesawan Kita Berdua” milik 1080. Lagu ini termasuk salah satu lagu 1080 yang terlaris di pasaran. Melalui lagu ini, 1080 kian mendulang kesuksesan. “Kesawan Kita Berdua” sempat ramai di platform TikTok karena masuk ke laman for your page dan memiliki ribuan stream di YouTube dan Spotify.

Muhammad Rafie Akbar selaku leader dan vokalis dari 1080 mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka bahwa “Kesawan Kita Berdua” bisa sampai sebesar ini. Rafie mengaku proses produksi dan promosi dari lagu ini tidak begitu maksimal.  Hanya promosi-promosi sederhana yang dilakukan karena kesibukan dari masing-masing anggota. Oleh karena itu, Rafie dan tim merasa sangat senang lagu mereka ini dapat dikenal lebih luas.

1080 dengan misi memperkenalkan Kota Medan akan segera merilis mini albumnya. Mini album ini nantinya akan berisi lagu-lagu yang “sangat Medan” dengan warna musik 1080 yang unik. Nantikan dan pastikan mini album 1080 masuk dalam playlist kamu, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *